Minggu, 04 November 2012

Tingkah Laku Banyak Tingkah




Saya dan partner saya punya kebiasaan untuk menghabiskan waktu di kedai kopi untuk sekedar duduk-duduk dan berinternetRIA dengan jaringan wifi gratisan. Salah satu tempat yang menjadi favorite kami adalah Starbucks, karena memang di banyak gerainya jaringan internetnya cukup bisa diandalkan. Jadi setelah kami selesai meeting di daerah kuningan maka kami memutuskan untuk pergi ke Starbucks di kawasan Epicentrum, tepatnya di EpiWalk. Letaknya di sudut (HOEK) dan dengan kaca yang super lebar, maka sangat sempurna untuk mengamati orang-orang yang sedang lalu lalang di dalam atrium mall ini.

Pemandangan umumnya adalah orang-orang berpakain kerja yang cukup rapih dan terlihat sangat terpelajar serta cukup banyak orang asing. nah,  yang menjadi celotehan saya kali ini adalah tentang wanita-wanita Indonesia yang menjadi pasangan “bule-bule” tersebut. Bahkan ada beberapa yang juga berpasangan dengan orang India dan Afrika. Tidak bermaksud rasis tetapi entah mengapa terkadang saya melihat para wanita ini seperti terlalu dekat dengan pasangannya sehingga ia mungkin merasa bahwa ia bukan orang Indonesia melaikan orang asing, bahkan mereka sering terlihat lebih asing dari orang asing. banyak sekali tentu contoh yang bisa kita lihat dan tidak hanya di tempat ini saja, bahkan di TV di mana banyak juga wanita Indonesia yang bersuamikan orang “bule” dan saya juga mengenal beberapa teman saya yang juga bersuamikan orang bule. Kembali yang jadi pertanyaan buat saya, mengapa mereka terlihat lebih BULE dari pada orang bule yah. Tampang “ASLI” Indonesia mereka terkadang terlihat sedikit mencolok dengan pakaian ala bule yang cenderung terbuka dan dengan warna-warna yang agak membuat sakit mata. Saya jadi heran, mengapa bule-bule ini begitu mengagumi wanita-wanita eksotis ini dan kenapa wanita-wanita ini menjadi terlihat besar kepala yah? Jujur saya yakin tidak semua orang setuju dengan pendapat saya, namun yah saya juga tidak memaksakan anda untuk setuju juga sih.

Ada baiknya kita sebagai bangsa yang berbudaya dan beretika juga tidak serta merta meninggalkan kebudayaan kita yang sudah mendarah daging secara turun temurun. Bersikap sopan, tidak sombong, ramah, dan saling menyapa merupakan sifat asli bangsa kita, kenapa ditinggalkan hanya agar terlihat moderen dan kebarat-baratan yah? Konyol sih menurut saya.
Di sisi lain saya masih merasa salut dan bangga untuk wanita-wanita Indonesia yang bersuamikan orang Indonesia atau orang asing yang tetap menjunjung martabat sebagai wanita Indonesia yang cerdas dan berbudaya. Kalianlah para kartini pengharum bangsa.